Penerapan Model Peers Modeling Motivation Terhadap Motivasi dan Perilaku Makan Sayur pada Anak Usia Pra Sekolah
DOI:
https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.121Kata Kunci:
Peers Modelling Motivation, Perilaku, Pra Sekolah, SayurAbstrak
Mengkonsumsi sayur dan buah merupakan salah satu syarat dalam memenuhi menu gizi seimbang. Sayur sangat penting untuk dikonsumsi terutama bagi anak-anak khususnya anak usia sekolah. Apabila kebiasaan makan baik, dengan menerapkan makanan sehat dan bergizi seimbang sejak dini, maka kebiasaan tersebut akan berpengaruh hingga tumbuh dewasa nanti. Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar anak mau mengkonsumsi sayur yaitu dengan penerapan peer modelling motivation. Modeling atau perilaku meniru adalah mencocokan atau mencontoh perilaku orang lain yang dianggap dapat di contoh dan dapat melibatkan simbol tertentu. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh penerapan model peers modelling motivation terhadap motivasi dan perilaku makan sayur pada anak usia prasekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia prasekolah sebanyak 34 orang, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Maka besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 anak yang tidak mau makan sayur. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan ada pengaruh penerapan model peers modeling motivation terhadap motivasi dan perilaku makan sayur pada anak usia prasekolah (p <α = 0,000 < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model peers modeling motivation dapat meningkatkan motivasi dan perilaku makan sayur anak usia prasekolah.
Unduhan
Referensi
Anggraeni, A. C. (2012). Asuhan gizi nutritional care process. Yogyakarta: Graha Ilmu, 11.
Anifa, T., Anward, H. H., & Erlyani, N. (2017). Perbedaan perilaku membuang sampah pada siswa antara sebelum dan sesudah diberikan live and symbolic modeling. Jurnal Ecopsy, 4(2), 96-102.
Arza, P. A., & Sari, L. N. (2021). Hubungan konsumsi sayur dan buah dengan status gizi pada remaja di SMP Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 136-141.
Asy’ariyah, N. Z., Arief, Y. S., & Krisnana, I. (2014). Storytelling sebagai upaya meningkatkan konsumsi sayur. Pediomaternal Nursing Journal, 3(1), 73-82.
Dewi, E. C., Muharyani, P. W., & Kusumaningrum, A. (2017). Pengaruh modifikasi sayur terhadap porsi konsumsi sayur anak prasekolah. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 4(2), 19-25.
Glasson, C., Chapman, K., & James, E. (2011). Fruit and vegetables should be targeted separately in health promotion programmes: differences in consumption levels, barriers, knowledge and stages of readiness for change. Public health nutrition, 14(4), 694-701.
Islaeli, I., Novitasari, A., & Wulandari, S. (2020). Bermain Vegetable Eating Motivation (Vem) terhadap Perilaku Makan Sayuran pada Anak Prasekolah. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 879-890.
Kemenkes, R. I. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 1– 100.
Mohammad, A., & Madanijah, S. (2015). Konsumsi buah dan sayur anak usia sekolah dasar di Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan, 10(1).
Puastiningsih, S., Efendi, F., & Rachmawati, P. D. (2020). Think pair share (TPS) method improves knowledge and attitude of school-age children in vegetable consumption. Journal of Global Pharma Technology, 12(2), 774-779.
Sitorus, R. M. T. (2020). Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Pimpinan Terhadap Motivasi Kerja. Scopindo Media Pustaka.
Tumiwa-Bachrens, I. (2018). Panduan Mendidik Anak Makan Sehat Hidup Sehat. Kawan Pustaka.
van Blankenstein, F. M., O’Sullivan, J. F., Saab, N., & Steendijk, P. (2021). The effect of peer modelling and discussing modelled feedback principles on medical students’ feedback skills: a quasi-experimental study. BMC Medical Education, 21(1), 332.
Wong, D. L., Eaton, H. M., Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P. (2008). Wong buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta: EGC.
World Health Organization. (2019). The top 10 causes of death https://www. who. int/news-room/fact-sheets/detail/the-top-10-causes-of-death. Last consultation: November
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Yosefina Nelista, Fembi, Elfi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Artikel Serupa
- Didit Damayanti, Pria Wahyu Romadhon Girianto, Widiya Kurniati, EDMONS (Edukasi & Demonstrasi) terhadap Pengetahuan Masyarakat tentang Tas Siaga Bencana Erupsi , Jurnal Kesehatan : Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.