Survei Penerapan Pijat Oksitosin di Unit Pelayanan Keperawatan Maternitas

Penulis

  • Eka Ratnawati STIKES Ngesti Waluyo
  • Clara Agustina Rumah Sakit Umum Emanuel

DOI:

https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.142

Kata Kunci:

Pijat oksitosin, Nifas, ASI, Bidan/Perawat

Abstrak

Data Riskesdas (2018) balita dengan status gizi buruk 3,9% dan gizi kurang 13,8% karena kurang asupan makanan dan infeksi. Cakupan ASI di Indonesia 9,3% dari target 80% karena kegagalan ASI eksklusif, dengan salah satu faktornya adalah kurangnya stimulasi hormon oksitosin dan prolaktin. Pijat oksitosin efektif untuk merangsang pengeluaran hormon oksitosin, tepat dilakukan pada hari ke 0-3 masa nifas di layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pijat oksitosin yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di bangsal kebidanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Kuesioner survei disajikan sebagai google form kepada tenaga kesehatan di rumah sakit dibawah YAKKUM, Pukesmas Temanggung, dan alumni kebidanan Semarang. Analisis menggunakan statistik distribusi frekuensi, persentase dan nilai maksimal/minimal/rata-rata. 31,6% dari 38 responden berusia 31-40 tahun, lulusan D3 Kebidanan (50%), bekerja lebih dari 10 tahun (65,8%), bekerja di rumah sakit (52,6%), merawat rata-rata 1-3 pasien/hari (65,8%). 52,6% bidan/perawat tidak melakukan pijat oksitosin karena beban kerja tinggi dan belum mendapatkan informasi/pelatihan tentang pijat oksitosin (masing-masing 15,8%). Bidan/perawat 50% tidak melakukan intervensi karena kurang informasi dan pelatihan, beban kerja yang tinggi, tidak memiliki cukup waktu untuk pelaksanaan pijat oksitosin yang benar. Pasien tidak kooperatif, dan belum merasa perlu tindakan pijat oksitosin di masyarakat juga menjadi alasan penerapan intervensi ini belum optimal. Tenaga kesehatan diharapkan memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam melakukan pijat oksitosin pada ibu nifas selama di layanan kesehatan (hari ke 0-3), dan diharapkan mampu mengajarkan kepada keluarga untuk meneruskan pijat oksitosin secara mandiri di rumah.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Ambarwati, & Pujiati, E. (2017). Gambaran Penerapan Pijat Oksitosin pada Ibu Post Partum. In E. Prasetyo, D. L. Caesar, S. Huda, S. HArtini, & D. E. Mugitasari (Eds.), Prosiding HEFA (Health Events fo All). LPPM STIKES Cendekia Utama Kudus.

Anggeni, U. (2021). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum (Studi Literatur) Tahun 2021. Jurnal Kesehatan Dan Pembangunan, 11(22).

Delima, M., Arni, G. Z., & Rosya, E. (2016). Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Peningkatan Produksi ASI Ibu Menyusui di Puskesmas Plus Mandiangin. Jurnal Ipteks Terapan, 9(4). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22216/jit.2015.v9i4.571

Hanindita, M. (2021). 456 Fakta tentang ASI dan Menyusui (P. Budiyanto (ed.)). PT Gramedia Pustaka Utama.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021 (F. Sibuea, B. Hardhana, & W. Widiantini (eds.)). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Khasanah, N., & Sukmawati. (2019). Peran Suami dan Petugas Kesehatan dalam Meningkatkan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui di Kota Madya Yogyakarta. Bunda Edu-Midwifery Journal, 2(1).

Linda, H., Zulfendri, Z., & Juanita, J. (2021). Pengaruh Karakteristik Individu dan faktor Ekstrinsik terhadap Kinerja Bidan. Jurnal Samudra Ekonomi & Bisnis, 12(2). https://doi.org/10.33059/jseb.v1 2 i 2 . 3467

Maita, L. (2021). Analisis Faktor Internal Kinerja Bidan dalam Pelayanan Kebidanan berkelanjutan. Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(3). https://doi.org/10.33024, http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan

Octavia, E., & Ali A, M. I. (2015). Asuhan Kebidanan paad Ibu Nifas Hari ke 0-3 dengan Pijat Oksitosin di BPM Sri Hardi Rahayu Desa Carangrejo Jombang. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 1(2).

Pamundhi, T. E., Sriatmi, A., & Jati, S. P. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Bidan dalam Pelayanan Nifas di Kota Salatiga. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1).

Pamungkas, R. S., Suryawati, C., & Kartini, A. (2019). Analsiis Mutu Pelayanan Bifas Pertama (KFI) oleh Bidan di Puskesmas di Kabupaten Pemalang Tahun 2018. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 7(2).

Rachmawati, A. N. E., Sriatmi, A., & Arso, S. P. (2017). Analisis Motivasi Bidan Praktek Mandiri (BPM) dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1). http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Rahayu, D., & Yunarsih. (2018). Penerapan Pijat Oksitosin dalam Meningkatkan Produksi ASI Ibu PostPartum. Journals of Ners Community, 9(1), 8–14.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Alfabeta.

Wulandari, R., Nainggolan, R., Harahap, R. Y., & Harahap, I. F. (2022). The Effectiveness of Oxytoxin Massage Towards Increasing Breast Milk Production in Aek Haruaya Village, Portibi District. International Journal of Public Health Excellence (IJPHE), 1(2), 174–178. https://doi.org/10.55299/ijphe.v1i2.99

Unduhan

Diterbitkan

2023-06-30

Cara Mengutip

Ratnawati, E., & Agustina, C. . (2023). Survei Penerapan Pijat Oksitosin di Unit Pelayanan Keperawatan Maternitas . Jurnal Kesehatan, 12(1), 154–162. https://doi.org/10.46815/jk.v12i1.142