Analisis Faktor Risiko Penggunaan Kelambu, Penggunaan Obat Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Rumah dan Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk Terhadap Kejadian Malaria di Indonesia Meta Analysis Tahun 2012-2022
DOI:
https://doi.org/10.46815/jk.v13i2.283Kata Kunci:
kelambu; obat anti nyamuk; kebiasaan keluar rumah; tempat perindukan dan malariaAbstrak
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dengan gejala pertama yaitu demam, sakit kepala dan kedinginan, biasanya muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk yang infektif dan mungkin ringan dan sulit dikenali sebagai malaria. Parasit Plasmodium, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Ada 5 spesies parasit yang menyebabkan malaria pada manusia, 2 dari spesies ini adalah P. falciparum dan P. vivax – merupakan ancaman terbesar. P. falciparum adalah parasit malaria paling mematikan dan paling banyak ditemukan di benua Afrika sedangkan P. vivax adalah parasit malaria yang dominan di sebagian besar negara di luar sub-Sahara Afrika. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko pengaruh penggunaan kelambu, penggunaan obat anti nyamuk, kebiasaan keluar rumah dan keberadaan tempat perindukan nyamuk terhadap kejadian malarian di Indonesia. Metode dalam penelitian ini menggunakan meta-analisis yaitu suatu metode statistik yang menggabungkan beberapa dari hasil penelitian secara kuantitatif dengan cara mencari nilai effect size atau ringkasan dengan menggunakan software JASP version 0.16.4. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari Google Scholar kemudian dilakukan pemilahan sesuai dengan kriteria inklusi-eksklusi dan diperoleh 14 artikel penelitian. Hasil data sekunder dari metode meta-analisis didapat bahwa orang yang tidak menggunakan kelambu memiliki risiko 2,013 lebih besar, variabel penggunaan obat anti nyamuk dengan tidak menggunakan obat antinyamuk memilki risiko 2,915 kali lebih besar, variabel kebiasaan keluar rumah memiliki risiko 2,886 kali lebih besar, dan variabel keberadaan tempat perindukan memiliki risiko 3,560 kali lebih besar mengalami kejadian malaria di Indonesia. Kesimpulan dari hasil meta-analisis yang memiliki tingkat risiko paling besar terhadap kejadian malaria di Indonesia adalah variabel keberadaan tempat perindukan nyamuk, penggunaan obat anti nyamuk, kebiasaan keluar rumah dan terendah yaitu variabel penggunaan kelambu. Upaya pengendalian terhadap risiko terjadinya kejadiaan malaria di Indonesia adalah melakukan penggunaan kelambu saat tidur, menggunakan obat anti nyamuk, mengurangi aktifitas di luar rumah pada malam hari dan membersihkan tempat perindukan nyamuk yang ada di sekitar rumah.
Unduhan
Referensi
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 53(9), pp. 1689–1699.
Laila Isnaeni et al. (2019). Faktor Perilaku Dan Faktor Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Gebang Kabupaten Purworejo. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7 (April), pp. 31–39. Available at: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm.
Nur Hamdani N, Kartini, M.M. (2020) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Wandai Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya Papua, Jurnal Promotif Preventif, 2, pp. 1–7.
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Rangkuti, A.F., Sulistyani, S. and Endah W, N. (2018). Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Kecamatan Panyabungan Mandailing Natal Sumatera Utara. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, pp. 1–10. Available at: https://doi.org/10.22435/blb.v13i1.238.
WHO. (2021). World Malaria Report 2021. Geneva: World Health Organization.
Gitanurani,Yurike & Nuryani, D.D. (2016). Hubungan Pemakaian Kelambu, Kebiasaan Begadang dan Penggunaan Obat Nyamuk dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015. Cendekia Medika, 1(2), pp. 38–44.
Kemismar, Y.Y. (2022). Risiko Karakteristik Orang dan Tempat Perindukan Vektor terhadap Kejadian Malaria di Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur.. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 13(1), pp. 73–76, http://dx.doi.org/10.33846/sf13113.
Sepriyani, A., Perdana AA. (2018). Analisis Faktor Risiko Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat Faktor Risiko Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Biha Kabupaten Pesisir Barat. J Kesmas, 77–87. Available From: http://Openjurnal.Unmuhpnk.Ac.Id/I ndex.Php/Jkmk
Kotepui, M. et al. (2020). Prevalence of and risk factors for severe malaria caused by Plasmodium and dengue virus co-infection: a systematic review and meta-analysis. Infectious Diseases of Poverty, 9(1). Available at: https://doi.org/10.1186/s40249-020-00741-z.
Andrifai, M., Supriyatni, N. (2017). Faktor Risiko Kejadian Penyakit Malaria Di Desa Waringin Kecamatan Morotai Selatan Barat Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2017. Serambi Sehat, 10(2), pp. 12–19. Available at: http://jurnal.ummu.ac.id/index.php/serambisehat/article/view/269.
Nababan, R. and Sitti, & Umniyati, R. (2018). Faktor Lingkungan Dan Malaria Yang Memengaruhi Kasus Malaria Di Daerah Endemis Tertinggi Di Jawa Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat (BKM), 34(1), pp. 11–18.
Haqi, NZ., Astuti, FA. (2016). Hubungan Antara Faktor Lingkungan Dan Perilaku Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Sanggeng Kabupaten Manokwari Papua Barat. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 12(2), pp. 2001–2002. Available at: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/download/1565/1364.
Noviarti, P.I., Joko, T & Dewanti, NAY. (2016). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Dan Perilaku Penghuni Rumah Dengan Kejadian Penyakit Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Kokap II, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), pp. 417–426.
Putra, H. (2020). Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja Puskesmas Leuser Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh Tahun 2019. Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat, 1(2), pp. 40–50. Available at: https://doi.org/10.36090/jkkm.v1i2.589.
Rangkuti, A.F., Sulistyani & W, Nur Endah. (2018). Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Kecamatan Panyabungan Mandailing Natal Sumatera Utara’, Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, pp. 1–10. Available at: https://doi.org/10.22435/blb.v13i1.238.
Sarjatno, A.R. et al. (2018) ‘Risk Factors of Malaria Incidence in Working Areas Puskesmas Dawai District East Yapen Sub Province Kepulauan Yapen’, International Journal of Science and Healthcare Research, 3(4), p. 34. Available at https://ijshr.com/IJSHR_Vol.3_Issue.4_Oct2018/IJSHR007.pdf.
Sekunda, MS & Doondori, AK. (2017). Risk Factors of Physical Condition of House Against Malaria Occurrence in Ende East Nusa Tenggara Indonesia. Jurnal Kesehatan Primer, 2(2), pp. 230–237.
Sembiring, V., Marsaulina, I & Mutiara, E. (2020). Correlation Of Home Environmental Factors And Habits Of Residents With Malaria Incidence In Asahan Regency, North Sumatra Province In 2018. International Journal of Public Health and Clinical Sciences, 7(1), pp. 35–44. Available at: https://doi.org/10.32827/ijphcs.7.1.35.
Setiawan, H.F., Hamisah, I & Fahdhienie, F. (2021). Faktor Risiko Kejadian Malaria Pada Masyarakat Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat, 5(2), pp. 65–71.
Siregar, PA & Saragih, ID. (2021). Faktor Risiko Malaria Masyarakat Pesisir di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Tropical Public Health Journal, 1(2), pp. 50–57. Available at: https://doi.org/10.32734/trophico.v1i2.7261.
Soenjono, SJ., Makaraki, FR., Layuk, S. (2022). Penggunaan Kelambu Terhadap Kejadian Malaria Di Kabupaten Kepulauan Talaud. E-prosiding SEMNAS Dies Natalis 21 Poltekkes Kemenkes Manado, 1(2). 422–429.
Susanti, F. and Wantini, S. (2017) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Analis Kesehatan, 3(1), pp. 327–338.
Utami, D., Triwahyuni, T & Julita, Y. (2019). Hubungan Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Malaria Di Desa Sidodadi Kabupaten Pesawaran Tahun 2018. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 6(3), pp. 216–223. Available at: https://doi.org/10.33024/jikk.v6i3.2269.
Wangdi, K. et al. (2018). Comparative Effectiveness Of Malaria Prevention Measures: A Systematic Review and Network Meta-Analysis. Parasites and Vectors, 11(1). Available at: https://doi.org/10.1186/s13071-018-2783-y.
Wiwoho, F.H., Hadisaputro, S & Suwondo, A. (2016). Faktor Risiko Kejadian Malaria di Puskesmas Cluwak dan Puskesmas Dukuhseti Kabupaten Pati. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 1(1), pp. 1–8. Available at: https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jekk/article/view/3935.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Nadhifah Qatrunnada Ramadhani, R Azizah, Lilis Sulistyorini, Gaung Eka Ramadhan

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Artikel Serupa
- Anjar Nurrohmah, Indarwati, Peran Suami Dalam Perawatan Kehamilan Hingga Nifas , Jurnal Kesehatan : Vol 13 No 2 (2024): JURNAL KESEHATAN
Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.
Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama
- Amalia Fatimah, Nila Rostarina, Achirman, Gaung Eka Ramadhan, Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Ceramah Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual di Fase-E SMA Cahaya Sakti , Jurnal Kesehatan : Vol 13 No 2 (2024): JURNAL KESEHATAN