Studi mengenai Hambatan Menyusui pada Ibu Bayi Usia 0-2 Tahun

Abstrak

Pemberian ASI eksklusif direkomendasikan oleh WHO karena manfaat jangka pendek dan jangka panjang bagi bayi dan ibu. Namun demikian, cakupan pemberian ASI eksklusif masih belum mencapai target yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hambatan menyusui yang dialami atau dirasakan oleh ibu menyusui, dan mengetahui hubungan antara hambatan menyusui dengan variabel demografi ibu. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian adalah ibu dengan bayi usia 0-2 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bulu, Kabupaten Temanggung, sebanyak 122 orang, yang diambil dengan teknik cluster-random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan analisis korelasional Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan menyusui yang paling banyak dirasakan oleh responden adalah mengalami puting susu lecet (59%), malu menyusui di tempat umum (54,1%), payudara bengkak (51,2%), merasa kurang memiliki cukup pengetahuan tentang menyusui (40,5%), dan merasa nyeri setelah persalinan (38,5%). Analisis korelasional menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara hambatan menyusui dengan usia ibu, jumlah anak, pendidikan ibu, pekerjaan, dan jenis persalinan (p-value>0,05). Sebagai kesimpulan, sebagian besar ibu mengalami setidaknya satu hambatan menyusui. Diperlukan intervensi yang sesuai untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, terutama dalam hal peningkatan pengetahuan ibu atau calon ibu mengenai laktasi sehingga dapat mencegah masalah pada payudara ibu. Penelitian lanjutan secara kualitatif diperlukan untuk menggali lebih dalam mengenai hambatan atau faktor pendukung dalam pemberian ASI eksklusif.