Analisis Faktor-faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak: Studi Pustaka

Penulis

  • Fatma Zulaikha Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
  • Fitriani Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
  • Wahyuni Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.46815/jk.v11i2.105

Kata Kunci:

anak, stunting, gizi

Abstrak

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada balita akibat  kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.  Bukan hanya di Indonesia, di dunia stunting juga merupakan masalah gizi yang mengancam kesehatan anak, bahkan juga menimbulkan kematian. Melalui proses literatur review, peneliti dapat mengetahui faktor risiko pemicu stunting baik di Indonesia maupun di dunia.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor pemicu kejadian stunting pada anak sehingga dapat membantu menurunkan angka kejadian stunting pada anak dan menambah informasi terkait penanganan stunting. Metode penelitian yang dilakukan yaitu literature review dengan mencari dan menganalisis beberapa artikel terkait stunting pada anak dengan bantuan mesin pencari artikel ilmiah.  Stunting  dapat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif dan kesehatan anak di masa mendatang. Kondisi anemia pada kehamilan, riwayat penyakit kronik dalam kehamilan, IMT ibu hamil serta riwayat ante natal care selama kehamilan merupakan beberapa faktor risiko kejadian stunting pada anak. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menunjang penelitian selanjutnya terkait stunting pada anak.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Akram, R. et al. (2018) ‘Prevalence and Determinants of Stunting Among Preschool Children and Its Urban–Rural Disparities in Bangladesh’, SAGE JOURNALS FOOD AND NUTRITION BULLETIN, 39(4), pp. 521–535. doi: 10.1177/0379572118794770.

Amini, A. (2016) ‘Hubungan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Kabupaten Lombok Utara Provinsi NTB Tahun 2016.’, Jurnal Keperawatan Aisyiah, 8(10).

Andersen, C. T. et al. (2016) ‘Stunting in infancy is associated with decreased risk of high body mass index for age at 8 and 12 years of age’, Journal of Nutrition, 146(11), pp. 2296–2303. doi: 10.3945/jn.116.234633.

Arulmohi, M., Vinayagamoorthy, V. and R., D. A. (2017) ‘Physical Violence Against Doctors: A Content Analysis from Online Indian Newspapers’, Indian Journal of Community Medicine, 42(1), pp. 147–50. doi: 10.4103/ijcm.IJCM.

Dewi, R., Evrianasari, N. and Yuviska, I. A. (2020) ‘Kadar Hb,Lila Dan Berat Badan Ibu Saat Hamil Berisiko Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-3 Tahun’, Jurnal Kebidanan Malahayati, 6(1), pp. 57–64. doi: 10.33024/jkm.v6i1.1769.

Khatun, W. et al. (2019) ‘Assessing the intergenerational linkage between short maternal stature and under-five stunting and wasting in Bangladesh’, Nutrients, 11(8). doi: 10.3390/nu11081818.

Li, K. and Vollmer, S. (2020) ‘Factors Associated With Child Stunting, Wasting, and Underweight in 35 Low- and Middle-Income Countries.’, Journal Global Health, 15(5)

.Meikawati, W., Rahayu, D. P. K. and Purwanti, I. A. (2021) ‘Berat Badan Lahir Rendah Dan Anemia Ibu Sebagai Prediktor Stunting Pada Anak Usia 12–24 Bulan Di Wilayah Puskesmas Genuk Kota Semarang’, Media Gizi Mikro Indonesia, 13(1), pp. 37–50. doi: 10.22435/mgmi.v13i1.5207.

Muhith, A. and Yasma, A. N. (2014) ‘Medica majapahit’, Jurnal Medica Majapahit, 12(2), pp. 59–77.

Patel, A. (2018) ‘Maternal anemia and underweight as determinants of pregnancy outcomes:cohort study in eastern rural Maharashtra, India.’, Journal of BMJ, 20, p. 6.

Rahayu, B. and Darmawan, S. (2019) ‘Hubungan Karakteristik Balita, Orang Tua, Higiene Dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Stunting Pada Balita’, Binawan Student Journal, 1(1), pp. 22–27. Available at: http://journal.binawan.ac.id/bsj/article/view/46.

Sania, A. et al. (2015) ‘The contribution of preterm birth and intrauterine growth restriction to childhood undernutrition in Tanzania’, Maternal and Child Nutrition, 11(4), pp. 618–630. doi: 10.1111/mcn.12123.

Sartika, A. N. et al. (2021) ‘Prenatal and postnatal determinants of stunting at age 0–11 months: A cross-sectional study in Indonesia’, PLoS ONE, 16(7 July), pp. 1–14. doi: 10.1371/journal.pone.0254662.

Sutio, D. (2017) ‘Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita’, Jurnal Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masarakat, Vol. 28 No, pp. 247–256.

Tamirat, K. S., Tesema, G. A. and Tessema, Z. T. (2021) ‘Determinants of maternal high-risk fertility behaviors and its correlation with child stunting and anemia in the East Africa region: A pooled analysis of nine East African countries’, PLoS ONE, 16(6 June 2021), pp. 1–15. doi: 10.1371/journal.pone.0253736.

Yuwanti, Y., Mulyaningrum, F. M. and Susanti, M. M. (2021) ‘Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Di Kabupaten Grobogan’, Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 10(1), p. 74. doi: 10.31596/jcu.v10i1.70

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-31

Cara Mengutip

Zulaikha, F., Fitriani, & Wahyuni. (2022). Analisis Faktor-faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak: Studi Pustaka. Jurnal Kesehatan, 11(2), 198–204. https://doi.org/10.46815/jk.v11i2.105