Efektivitas Senam Lansia Terhadap Perubahan Depresi dan Kualitas Hidup Lansia

Penulis

  • Antonius Ngadiran Institut Kesehatan Immanuel Bandung
  • Eny Pujiati ITEKES Cendekia Utama Kudus

DOI:

https://doi.org/10.46815/jk.v13i1.227

Kata Kunci:

Olahraga, Depresi, Kualitas Hidup, Lansia

Abstrak

Depresi yang terjadi usia lanjut berkisar 1-2%, kejadian pada wanita 1.4% dan pada laki-laki 0.4%. Depresi  pada lansia membutuhkan upaya pencegahan menggunakan aktivitas fisik, salah satu aktivitas fisik dengan olahraga lansia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ada pengaruh olahraga lansia terhadap perubahan tingkat depresi dan kualitas hidup lansia. Desain penelitian yang di gunakan menggunakan kuasi eksperimen dengan menggunakan  pendekatan sebelum dan sesudah test dilakukan pada 73 lanjut usia yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu 36 lansia pada kelompok perlakuan dan 37 lansia pada kelompok pembanding. Analisa data berpedoman pada proposal penelitian, data yang terkumpul dianalisa menggunakan tingkat signifikansi < 0,05. Responden mengikuti latihan 3x/minggu selama 12 minggu. Setelah mengikuti senam lansia skor depresi mengalami penurunan secara signifikan di bandingkan kelompok pembanding dengan nilai p value 0,000. Setelah mengikuti senam lansia skor kualitas hidup mengalami peningkatan secara signifikan di bandingkan kelompok pembanding dengan nilai p value 0,010. Lansia yang melakukan latihan berbasis motorik (senam lansia) secara teratur, dengan durasi 30 menit tiap latihan, dengan frekuensi 3x tiap  minggu selama 12 minggu mempunyai kualitas hidup yang lebih baik jika dibandingkan dengan lanjut usia yang melakukan aktifitas lain.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Badan Pusat Statistik Nasional. (2018). Penduduk lanjut usia. Jakarta: BPS.

Fitria A, Lubis L, Purba A. (2019). Pengaruh senam jantung sehat seri-I terhadap daya tahan jantung-paru, kekuatan otot dan kadar TNF-α plasma pada lanjut usia. Jurnal Ilmu Faal Olahraga, 2(2).

Fitria N, Lidyana L , Iskandar S, Lubis L, Purba A. (2019). Senam jantung sehat seri-I tiga kali seminggu meningkatkan kebugaran jasmani lansia. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 5(1).

Fitria N, Lidyana L, Iskandar S, Lubis L, Fidella, Firia A, Purba A. (2019). The influence of Indonesian cardio gymnastic series-I to plasma protein expression of BDNF in the elderly. NurseLine Journal, 4(1).

Fitria Y, Mulyani NM, Silaban R, Zulfahri Z. (2014). Pengaruh latihan fisik (senam jantung sehat) terhadap kadar TNF-α dan kadar gula darah pada penderita obesitas. Jurnal Pendidikan Kimia, 6 (2).

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Situasi dan Analisa Lanjut Usia. Jakarta: Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI..

Lemesshow S. (1997). Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Yogyakarta: UGM Press.

Ngadiran A, Husni A, Sawitri DR. (2021). Pengaruh latihan fisik dan intervensi kognitif anagrams untuk memperbaiki fungsi kognitif lansia: literature review. Risenologi.

Nurul U. (2019). Validitas dan Reliabilitas Geriatric Depression Scale-15 Versi Bahasa Indonesia.

Prasetya AS, Hamid AYS. (2010). Pengaruh terapi kognitif dan senam latih otak terhadap tingkat depresi dengan harga diri rendah pada klien lansia di Panti Tresna Werdha Bakti Yuswa Natar Lampung. Tesis. Tidak dipublikasikan.

Puteri AE. (2015). Hubungan lamanya hipertensi dengan gangguang fungsi kognitif pada lansia di posyandu lansia wilayah puskesmas Padang. Karya tulis ilmiah. Tidak dipublikasikan.

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, K Marcelus S, Setiyohadi B, Syam AF. (2014). Buku ajar ilmu penyakit dalam, edisi keenam, jilid I. Jakarta: Interna Publishing.

Sherwood L. (2012). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem, Ed.6 Jakarta: EGC.

WHO (2019) Risk reduction of cognitive decline and dementia : WHO guidelines

Yayasan Jantung Indonesia. (2019) Buku petunjuk senam jantung sehat seri III. Jakarta: Yayasan Jantung Indonesia.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-28

Cara Mengutip

Ngadiran, A., & Eny Pujiati. (2024). Efektivitas Senam Lansia Terhadap Perubahan Depresi dan Kualitas Hidup Lansia . Jurnal Kesehatan, 13(1), 78–83. https://doi.org/10.46815/jk.v13i1.227