Faktor Risiko Penyakit Diabetes Mellitus pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah Lampung Utara

Penulis

  • Ihsan Taufiq Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang
  • Sono Poltekkes Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.46815/jk.v13i1.240

Kata Kunci:

Deteksi Dini, Faktor Risiko DM, Tenaga Kesehatan

Abstrak

Angka kejadian penyakit tidak menular khususnya penyakit diabetes mellitus  (DM) terus meningkat. Kondisi ini akan beradampak negative terhadap status kesehatan masyarakat. Penyakit Diabetes mellitus yang berlangsung lama akan menimbulkan komplikasi yang dapat meningkatkan biaya pengobatan dan menurunkan kualitas hidup penderita diabetes. Terdapat faktor faktor risiko yang dapat diketahui agar terhindar dari penyakit DM. Petugas Kesehatan di Puskemas diharapkan menjadi role model dalam  deteksi dini penyait DM.  Penelitian dilaksanakan sejak bulan September sampai bulan November tahun 2023 dengan tujuan mengidentifikasi faktor risiko pada tenaga Kesehatan di Puskesmas wilayah Lampung Utara. Desain penelitian adalah deskriptif, dengan responden sebanyak 301 responden terdiri dari 16 dokter 109 perawat dan 176 bidan pada 16 puskesmas.  Alat ukur menggunakan kuesioner CANRISK. Responden dilakukan wawancara dan diukur/ dilakukan pemeriksaan fisik terkait dengan faktor risiko penyakit DM, meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar perut, serta kadar gula darah sewaktu. Hasil ukur diolah dalam analisis univariate dengan hasil  sebagai berikut bahwa Tingkat faktor risiko pada tenaga Kesehatan di Puskesmas wilayah Lampung Utara yang memiliki risiko tinggi yaitu 7 orang (2,33%), risiko sedang 40 orang (13,29%) dan risiko rendah 254 orang (84,39%). Untuk itu tenaga Kesehatan harus merubah faktor risiko yang dapat dimodifikasi diantaranya adalah IMT, lingkar pinggang, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah, tekanan darah serta gula darah.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adnyana, A. A. N. K., Surudarma, I. W., Wihandani, D. M., Sutadarma, I. W. G., & Wande, I. N. (2021). Toleransi Glukosa Oral Pada Remaja Akhir Departemen Patologi Klinis Fakultas Kedokteran , Universitas Udayana , Denpasar , Bali menyebabkan peningkatan kadar gula darah , yang mana merupakan faktor risiko dari terjadinya diabetes . Dalam dibandingkan IMT. 10(10), 5–10.

Agarwal, G., Jiang, Y., Van Katwyk, S. R., Lemieux, C., Orpana, H., Mao, Y., Hanley, B., Davis, K., Leuschen, L., & Morrison, H. (2018). Effectiveness of the CANRISK tool in the identification of dysglycemia in first nations and métis in Canada. Health Promotion and Chronic Disease Prevention in Canada, 38(2), 55–63. https://doi.org/10.24095/hpcdp.38.2.02

Al-Goblan, A. S., Al-Alfi, M. A., & Khan, M. Z. (2014). Mechanism linking diabetes mellitus and obesity. Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity, 7, 587–591. https://doi.org/10.2147/DMSO.S67400

Alamri, W., Alhofaian, A., & Mersal, N. (2021). Quality of Life (QoL) among Health Care Workers with Diabetes Mellitus: A Literature Review. Clinics and Practice, 11(4), 801–826. https://doi.org/10.3390/clinpract11040096

Aprina, Eka, I. (2015). Pengaruh jalan sehat terhadap nilai HbA1c pada penderita DM tipe 2 di Puskesmas Wilayah Kotabumi Lampung Utara.

Aprina, Ihsan Taufiq, Eka Sulistianingsih, I. R. (2018). Walking as an Alternative Treatment of HbA1c Levels Control among Type 2 Diabetes Mellitus Patients. Indian Journal of Public Health Research & Development, 9(9), 220–223.

Audina, M., Maigoda, T. C., & W, T. W. (2018). Status Gizi , Aktivitas Fisik dan Asupan Serat Berhubungan dengan Kadar Artikel history. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, 6(1), 60–70.

Azriful, Nildawati, Habibi, J. D. (2018). Hubung_an tingkat pengetahuan faktor risiko DM dengan status DM pada pegawai Negeri Sipil UIN Alauddin Makassar. Al-Sihah, 10(1), 63–71.

Azzahra Alya, Andira Aulia, Sayyidah Rahmah, R. A. (2020). Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2. An Nur: Jurnal Kajian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat, 01, 44–52.

Black JM., & Hawks, J. (2009). Medical Surgical Nursing: Clinical Management for Positive Outcome (8th ed.). Elsevier Saunders.

Deshmukh, C. D. and A. J. (2015). Diabetes Mellitus. a Review. Int. J. Pure App. Biosci., 3(3), 224–230. http://www.ijpab.com/form/2015 Volume 3, issue 3/IJPAB-2015-3-3-224-230.pdf#

Fatimah, R. N. (2015). DIABETES MELITUS TIPE 2. J MAJORITY, 4(5), 93–101.

Fitriyani. (2012). Universitas Indonesia Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Kecamatan Citangkil Dan Puskesmas Kecamatan Pulo Merak , Kota Cilegon Universitas Indonesia Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Kecamatan Pulo Merak ,. Faktor Resiko Diabetes Melitus TIPE 2 DI Puskesmas, 1–102.

Gunawan, S., & Rahmawati, R. (2021). Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2019. ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 6(1), 15–22. https://doi.org/10.22236/arkesmas.v6i1.5829

İd, G. E., Tahir, O., İd, A., İd, S. P., & İd, B. E. (2023). Test-Retest Reliability and External Validity of Canadian Diabetes Risk Questionnaire - Turkish. 188–198. https://doi.org/10.21020/husbfd.

IDF. (2021). IDF Diabetes Atlas 2021 (Edward J Boyko (ed.); 10th ed.). International Diabetes Mellitus.

Karwati. (2022). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Situ. JIKSA -Jurnal Ilmu Keperawatan Sebelas April, 4(Dm), 15.

Kennedy, A., Nirantharakumar, K., Chimen, M., Pang, T. T., Hemming, K., Andrews, R. C., & Narendran, P. (2013). Does Exercise Improve Glycaemic Control in Type 1 Diabetes ? A Systematic Review and Meta-Analysis. 8(3). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0058861

Kumar, L., & Mohammadnezhad, M. (2022). Health Care Workers’ Perceptions on Factors Affecting Diabetes Self-Management Among Type 2 Diabetes Mellitus Patients in Fiji: A Qualitative Study. Frontiers in Public Health, 10(April), 1–8. https://doi.org/10.3389/fpubh.2022.779266

Manik, C. M., & Ronoatmodjo, S. (2019). Hubungan Diabetes Melitus dengan Hipertensi pada Populasi Obesitas di Indonesia (Analisis Data IFLS-5 Tahun 2014). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 3(1), 19–24.

Murtiningsih, M. K., Pandelaki, K., & Sedli, B. P. (2021). Gaya Hidup sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2. E-CliniC, 9(2), 328. https://doi.org/10.35790/ecl.v9i2.32852

of Canada, P. H. A., & Public Health Agency of Canada. (2011). Canrisk. The Canadian Diabetes Risk Questionnarie. User Guide for Pharmacists. Canrisk. User Guide for Pharmacists, 1–16.

Rahayu, A., & Rodiani. (2016). Efek Diabetes Melitus Gestasional terhadap Kelahiran Bayi Makrosomia. Majority, 5(4), 17–22.

Sastroasmoro, S., I. (2010). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Sagung Seto.

Septyaningrum, N., & Martini, S. (2014). Lingkar perut mempunyai hubungan paling kuat dengan kadar gula darah. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(1), 48–58.

Sulistyorini, E., Noviati, T. D., Zainul, M., & Hartono, I. S. (2023). Konsumsi Buah dan Sayur dan Kejadian Diabetes Melitus pada Usia Produktif. JKM : Jurnal Kesehatan Mahardika, 10(1), 8–13. https://doi.org/10.54867/jkm.v10i1.146

Suzanne C. Smeltzer, et al. (2010). Brunner & Suddarth’s textbook of medical-surgical. (12nd ed.). Wolters Kluwer Health.

Tina, L., Lestika, M., & Yusran, S. (2019). Faktor Risiko Kejadian Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Umum Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 4(2), 25–29.

Umpierre, D., Kramer, C. K., Leita, C. B., Gross, J. L., Ribeiro, J. P., & Schaan, B. D. (2011). CLINICIAN ’ S CORNER Physical Activity Advice Only or Structured With HbA 1c Levels in Type 2 Diabetes.

Waspadji, S. (2009). Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu sebagai panduan penatalaksanaan diabates melitus bagi dokter maupun edukator. Pusat Diabetes dan Lipid RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (7th ed.). Balai Penerbit FKUI.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-28

Cara Mengutip

Taufiq, I., & Sono. (2024). Faktor Risiko Penyakit Diabetes Mellitus pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah Lampung Utara . Jurnal Kesehatan, 13(1), 116–126. https://doi.org/10.46815/jk.v13i1.240